Wireless LAN
II.1 Konsep Dasar Wireless
LAN
Wireless LAN atau jaringan area local nirkabel yang
menghubungkan dua atau lebih komputer atau perangkat yang menggunakan spektrum-tersebar atau OFDM modulasi
berbasis teknologi yang memungkinkan komunikasi antar perangkat yang terbatas
di daerah tersebut. Ini akan memberikan pengguna dengan mobilitas untuk
berpindah disekitar area cakupan yang luas dan masih dapat terhubung ke
jaringan.
Wireless LAN bekerja
dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free
space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini berarti sinyal
radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang
berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fase yang berbeda-beda.
Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi
perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada
jaringan peer
to peer dalam
ruangan dan juga point
to point diluar
ruangan maupun point
to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN di desain sangat modular dan
fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat
mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.
Sejak wireless menggunakan komunikasi yang lebih yang
lebih terbuka untuk media komunikasi maka digunakan lah Wired Equivalent
Pripacy (WEP), Wi-fi Protected Access (WPA, WPA2) dan Wireless Transpot
Layer Security (WTLS) untuk memastikan jaringan nirkabel computer.
II.2 Standar
Wireless LAN
Dalam teknologi Wireless LAN ada dua standar yang
digunakan yakni :
1.
802.11 standar indoor yang terdiri dari :
- 802.11 2,4 GHz 2 Mbps
- 802.11a 5 GHz 54 Mbps
- 802.11a 2X 5 GHz 108 Mbps
- 802.11b 2,4 GHz 11 Mbps
- 802.11g 2.4 GHz 54 Mbps
- 802.11n 2,4 GHz 120 Mbps
2.
802.16 standar outdoor salah satunya adalah WiMAX (World Interoperability for Microwave
Access) yang sedang marak penggunaannya di Indonesia.
II.3 Frekuensi
Frekuensi
yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada ISM
(Industrial, Scientific, dan Medial).
Frekuensi 2,4 Ghz
mempunyai 14 kanal dalam lebar pita frekuansi 84,5 Mhz seperti terlihat pada
gambar berikut :
II.4 TOPOLOGI Wireless LAN
Wireless LAN memungkinkan workstation untuk
berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan propagasi radio sebagai
media transmisi. Wireless LAN bisa menghubungkan LAN kabel yang telah ada
sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru. Wireless LAN
sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan
dan juga untuk luar ruangan seperti menghubungkan gedung-gedung kantor, lantai
produksi, rumah sakit dan Universitas.
Dasar dari blok
wireless LAN disebut dengan Sell. Sell adalah area yang dicakupi oleh Komunikasi Wireless. Area cakupan ini
tergantung pada kekuatan propagansi signal radio dan tipe konstruksi dari
penghalang, partisi dan atau karakter fisik pada lingkungan dalam ruangan. PC Workstation, notebook, laptop, dan PDA dapat
bergerak dengan bebas di dalam areal sell.
Setiap sel Wireless LAN membutuhkan
komunikasi dan traffic management. Yang mana hal ini dilakukan oleh Access Point
yang mengatur komunikasi pada setiap wireless station pada areal cakupan. Station juga saling
berkomunikasi satu dengan lainnya melalui Access Point, jadi proses komunikasi
antar station dapat di sembunyikan antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini Access
Point berfungsi sebagai relay. Access Point juga dapat berfungsi sebagai brigde
yakni penghubung antara wireless station dan jaringan kabel dan juga dengan
cell wireless lainnya.
II.5 Roaming
Jika ada beberapa area
dalam sebuah ruangan di cakupi oleh lebih dari satu Access Point maka cakupan
sel telah melakukan overlaccess point. Setiap wireless station secara otomatis
akan menentukan koneksi terbaik yang akan ditangkapnya dari sebuah Access Point.
Area Cakupan yang Overlaping merupakan attribut penting dalam melakukan setting
Wireless LAN karena hal inilah yang menyebabkan terjadinya roaming antar overlaping
sells.
Roaming memungkinkan
para pengguna mobile dengan portable station untuk bergerak dengan mudah pada overlapping
sells. Roaming merupakan work session yang terjadi ketika bergerak dari satu
cell ke cell yang lainnya. Sebuah gedung dapat dicakupi oleh beberapa Access
Point. Ketika areal cakupan dari dua atau lebih access point mengalami overlaping
maka station yang berada dalam areal overlaping tersebut bisa menentukan
koneksi terbaik yang dapat dilakukan, dan seterusnya mencari Access Point yang
terbaik untuk melakukan koneksi. Untuk meminimalisasi packet loss selama
perpindahan, Access Point yang lama dan Access Point yang baru saling
berkomunikasi untuk mengkoordinasikan proses.
II. 6 Media Access
Wireless LAN menggunakan algoritma CSMA
(Cariier Sense Multiple Access) dengan mekanisme CA (Collision Avoidance),
sebelum sebuah unit memulai transmisi. Jika media kosong dalam beberapa milidetik
maka unit dapat melakukan transmisi untuk waktu yang terbatas. Jika media sibuk
atau padat, unit akan menunggu dengan random time sebelum mencoba lagi.
Keuntungan dari CSMA adalah kesederhanaan. Hardware dan Software yang di
implementasikan lebih sederhana, cepat dan tidak mahal dari pada hardware dan
software yang diimplementasikan yang lebih kompleks.
II.7 Load
Balancing
Area cakupan dengan
banyak pengguna dan traffic yang padat membutuhkan multi struktur sel. Pada Multi Struktur Sel, beberapa Access Point
digambarkan pada area yang sama untuk membangun sebuah
arael cakupan untuk menghasilkan throughput secara aggregat. Sebuah
station yang berada di dalam sebuah coverage area sacara otomatis mengasosiasikan diri
dengan Access Point yang memiliki kualitas signal terbaik. Station akan
terkoneksi dengan Access Point dengan pembagian yang seimbang pada semua Access
Point. Efisiensi akan didapatkan karena semua Access Point bekerja pada load
level yang sama. Load
Balancing juga dikenal dengan Load Sharing.
Area Cakupan Multi Cell Structure
Baca Juga : Keistimewaan Berwudhu sebelum Tidur