Lease adalah perjanjian kontraktual
antara lessor dan lessee yang memberikan hak kepada lessee
untuk menggunakan properti tertentu, yang dimiliki oleh lessor, selama periode
waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang
umumnya dilakukan secara periodik.
Keunggulan Lease
- Pembiayaan 100% dengan Suku Bunga Tetap.
- Proteksi terhadap Keusangan.
- Fleksibilitas
- Pembiayaan yang Lebih Murah
- Masalah Pajak Minimum Alternatif (Alternative Minimun Tax Problem).
- Pembiayaan di Luar Neraca (Off-Balance-Sheet Financing)
Sifat Konseptual dari Lease
Berbagai pandangan tentang
kapitalisasi lease adalah sebagai berikut :
- Jangan Mengkapitalisasi setiap Aktiva yang Dilease
- Mengkapitalisasi Lease Serupa dengan Pembelian Cicilan
- Mengkapitalisasi Semua Lease Jangka Panjang
- Mengkapitalisasi Lease Perusahaan di mana Penalti atas Pelanggaran Perjanjian Berjumlah Substansial.
Dari pandangan-pandangan ini
dapat diambil tiga kesimpulan :
1. Karakteristik yang menunjukkan bahwa
secara substansial semua manfaat dan
risiko kepemilikan yang telah ditransfer harus diidentifikasi.
2. Karakteristik yang sama harus diterapkan
secara konsisten kepada lessee dan lessor.
3. Lease yang tidak mentrasfer semua menfaat
dan risiko secara substansial disebut sebagai lease operasional.
AKUNTANSI OLEH
LESSEE
Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee akan mencatat aktiva dan
kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor, yang
sudah memindahkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan,
mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantikannya
dengan piutang. Ayat jurnal khusus bagi lessor dan lessee, dengan asumsi
peralatan dilease dan dikapitalisasi,adalah sebagai berikut :
Lessee Lessor
Peralatan
yang Dilease XXX Piutang Lease (bersih) XXX
Kewajiban
Lease XXX Peralatan XXX
Untuk
lease yang dicatat sebagai lease modal
(capital lease), lease harus dianggap
tidak dapat dibatalkan , dan memenuhi satu atau lebih dari empat kriteria
berikut ini:
- Lease mentrasfer kepemilikan properti kepada lessee.
- Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase option)
- Jangka waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur ekonomis aktiva yang dilease.
- Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang dilease.
Lease yang tidak
memenuhi salah satu kriteria di atas diklasifikasikan sebagai lease operasi (operating lease).
Pengujian Pengalihan Kepemilikan
Jika lease tersebut mengalihkan
kepemilikan aktiva kepada lessee, maka lease itu dianggap sebagai lease modal.
Kriteria ini tidak bersifat kontroversial dan mudah untuk diterapkan.
Pengujian Opsi Pembelian dengan Harga Khusus
Opsi pembelian dengan harga khusus
adalah sebuah provisi yang memungkinkan lessee untuk membeli properti yang
dilease dengan harga secara signifikan lebih rendah dibandingkan nilai wajar
properti yang diharapkan pada tanggal opsi itu dapat digunakan. Pada awal
lease, perbedaan antara harga opsi dengan nilai pasar wajar yang diharapkan
harus cukup besar sehingga realisasi dari opsi bisa dipastikan secara layak.
Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%)
Jika periode lease sama dengan atau
melebihi 75% dari umur ekonomis aktiva, di mana sebagian besar risiko dan
imbalan atas pemilikan barang dialihkan ke lessee, maka perlu dilakukan
kapitalisasi. Akan tetapi, penentuan jangka waktu atau masa lease dan umur
ekonomis aktiva dapat menimbulkan masalah.
Jangka waktu lease umumnya dianggap
sudah tetap dan tidak bisa dibatalkan. Namun, periode ini dapat diperpanjang
jika ada opsi untuk memperbaharui kesepakatan lease dengan harga khusus.
Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian
90%)
Jika nilai sekarang dari pembayaran
lease minimum sama dengan atau melebihi 90% dari nilai pasar wajar aktiva, maka
aktiva yang dilease harus dikapitalisasi. Dasar pemikiran untuk pengujian ini
adalah bahwa dengan harga pasar aktiva, maka secara efektif aktiva tersebut
dapat dibeli.
Dalam menentukan nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum, ada tiga konsep penting yang harus diperhitungkan :
(1) pembayaran lease minimum , (2) biaya executory, (3) tingkat diskonto.
Pembayaran
lease minimum.
Pembayaran ini
adalah pembayaran yang harus dilakukan oleh lessee sehubungan dengan properti
yang dilease. Pembayaran lease minimum mencakup hal-hal berikut ini :
- Pembayaran sewa minimum
- Nilai Residu yang dijamin
- Penalti atas kegagalan memperbaharui atau memperpanjang lease
- Opsi untuk membeli dengan harga khusus.
Biaya-biaya
Executory
Sebagaimana
aktiva lainnya,aktiva berwujud yang dilease juga membutuhlan beban asuransi,
pemeliharaan, dan pajak dan disebut biaya executory. Jika lessor tetap
bertanggung jawab atas pembayaran biaya-biaya jenis kepemilikan ini, maka
bagisan dari setiap pembayaran lease yang mencerminkan biaya executory harus
dikeluarkan dari perhitungan nilai sekarang pembayaran lease minimum karena
bukan merupakan pembayaran atau pengurangan kewajiban.
Tingkat
Diskonto
Lessee menghitung
nilai sekarang dari pembayaran lease minimum dengan menggunakan suku bunga
pinjaman inkremental lessee, yang didefinisikan sebagai : “suku bunga yang pada
awal leasem harus dikeluarkan oleh lessee untuk meminjam dana yang diperlukan
guna membeli aktiva yang dilease menurut pinjaman yang dijamin, dengan jangka
waktu pelunasan yang serupa dengan skedul pembayaran dalam kontrak lease.”
Untuk menentukan apakah nilai sekarang dari pembayaran tersebut lebih kecil
daripada 90% nilai pasar wajar properti, lessee akan mendiskontokan pembayaran
dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Menentukan suku bunga pinjaman ini akan sering
membutuhkan pertimbangan karena didasarkan pada pembelian properti hipotesis.
Akan tetapi, terdapat satu pengecualian dari
ketentuan ini : jika (1) lessee mengetahui suku bunga implisit yang dihitung
oleh lessor dan (2) suku bunga itu lebih rendah dari suku bunga implisit
lessor.
Aktiva dan Kewajiban yang Diperlakukan
secara Berbeda
Dalam
transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan. Lessor
membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aktiva yang dilease,
dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran
cicilan . Oleh karena itu, selama umur properti yang dilease, pembayaran sewa
kepada lessor mencakup pembayaran pokok ditambah bunga.
Pencatatan Aktiva dan Kewajiban
Dalam metode
lease modal, lessee memperlakukan transaksi lease seolah-olah aktiva telah
dibeli dalam transaksi pembiayaan di mana aktiva diperoleh dan kewajiban
diakui. Oleh karena itu,lessee mencatat lease modal sebagai aktiva dan
kewajiban pada nilai terendah antara (1) nilai sekarang dari pembayaran lease
minimum (tidak termasuk biaya executory) atau (2)nilai pasar wajar aktiva yang
dilease pada awal lease.
Periode Penyusutan
Salah satu aspek
yang menyulitkan akuntansi untuk penyusutan aktiva yang dilease yang
dikapitalisasi berhubungan dengan periode penyusutan. Jika perjanjian lease
mengalihkan kepemilikan aktiva kepada lessee(kriteria 1) atau mencakup opsi
pembelian dengan harga khusus (kriteria 2) aktiva yang dilease disusutkan dalam
cara yang konsisten dengan penyusutan normal lessee atas aktiva yang
dimilikinya,dengan menggunakan umur ekonomis aktiva.
Metode Bunga Efektif
Selama jangka waktu
lease, metode bunga efektif digunakan untuk mengalokasikan setiap pembayaran
lease antara pokok atau bunga. Metode ini menghasilkan beban bunga periodik
yang sama dengan persentase konstan dari nilai tercatat keawjiban lease.
Konsep Penyusutan
Walaupun jumlah
yang awalnya dikapitalisasi sebagai aktiva dan dicatat sebagai kewajiban telah
dihitung pada nilai sekarang yang sama, namun penyusutan aktiva dan pengurangan
kewajiban adalah dua proses akuntansi yang independen dan selama jangka waktu
lease. Lessee harus menyusutkan aktiva yang dilease dengan menggunakan metode
penyusutan konvensional: garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, unit
produksi, dan lainnya.
Metode Lease Modal (Lessee)
Lessor Company dan Lessee Company
menandatangani perjanjian lease tertanggal 1 Januari 2002 dimana Lessor Company
meleasekan peralatan kepada Lessee Company mulai tanggal 1 Januari 2002. Jangka
waktu dan provisi dari perjanjian lease tersebut dan data terkait lainnya
adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu lease adalah 5 tahun, dan perjanjian lease tidak dapat dibatalkan, yang mengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap tahun (dasar anuitas jatuh tempo).
- Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan estimasi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu.
- Lessee Company membayar seluruh biaya executory secara langsung kepada pihak ketiga kecuali untuk pajak properti sebesar $2.000 per tahun, yang dimasukkan dalam pembayaran tahunan kepada lessor.
- Lease ini tidak mencakup opsi pembaharuan, dan peralatan kembali menjadi milik Lessor Company pada akhir masa lease.
- Suku bunga pinjaman inkremental Lessee Company adalah 11% per tahun.
- Lessee Company menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
- Lessor Company menetapkan sewa tahunan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi sebesar 10% per tahun; hal ini diberitahukan kepasa Lessee Company.
Leasi ini memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai lease modal
dengan alasan sebagai berikut : (1) Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama
dengan estimasi umur ekonomis peralatan selama 5 tahun, memenuhi pengujian 75%.
(2) Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum ($100.000 ) melebihi 90% dari
nilai wajar properti ($100.000).
Pembayaran lease minimum adalah $ 119.908,10 ($23.981,62 x 5), dan jumlah
yang dikapitalisasi sebagai aktiva yang dilease dihitung sebagai nilai sekarang
dari pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya executory – pajak properti sebesar $2.000) .
Suku bunga implisit lessor sebesar 10% yang digunakan, bukan suku bunga
pinjaman inkremental lessee sebesar 11% karena (1) nilainya lebi rendah dan (2)
lessee mengetahui suku bunga ini.
Ayat jurnal untuk mencatat lease modal pada pembukuan Lessee Company
per 1 Januari 2002 adalah :
Peralatan yang Dilease menurut Lease Modal 100.000
Kewajiban
menurut Lease Modal 100.000
Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran lease pertama per 1 Januari 2002
adalah :
Beban Pajak Properti
2.000,00
Kewajiban menurut Lease Modal 23.981,62
Kas 25.981,62
Setiap
pembayaran lease sebesar $ 25.981,62 terdiri dari tiga unsur : (1) pengurangan
kewajiban lease, (2) biaya pendanaan (beban bunga), dan (3) biaya executory
(pajak properti)
Pada akhir tahun fiskal Lessee
Company, 31 Desember 2002, bunga akrual (accrued interest) dicatat sebagai
berikut :
Beban bunga 7.601,84
Hutang
bunga 7.601,84
Penyusutan atas peralatan yang
dilease selama 5 tahun jangka waktu lease, dengan menggunakan kebijakan
penyusutan normal Lessee Company (metode garis lurus), menghasilkan ayat jurnal
berikut per 31 Desember 2002 :
Beban Penyusutan – Lease Modal 20.000
Akumulasi
Penyusutan – Lease Modal 20.000
($100.000
: 5 tahun)
Metode Lease Operasi (Lessee)
Dalam metode operasi, beban sewa (dan
kewajiban yang berhubungan) harus diakrualkan dari hari ke hari ke lessee
ketika properti digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode-periode yang
memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi,
setiap komitmen untuk melakukan pembayaran di masa depan. Akrual dan
penangguhan (deferal) yang tepat akan dilakukan jika akhir periode akuntansi
terjadi antara tanggal-tanggal pembayaran. Sebagai contoh, misalkan bahwa lease
modal yang diilustrasikan sebelumna tidak memenuhi kriteria sebagai lease modal
dan karenany, diperlakukan sebagai lease operasi. Beban tahun pertama ke
operasi adalah $25.981,62, yaitu jumlah pembayaran sewa. Ayat jurnal untuk
mencatat pembayaran ini pada tanggal 1 Januari 2002 adalah sebagai berikut :
Beban Sewa 25.981,62
Kas 25.981,62
Aktiva yang disewa maupun setiap
kewajiban jangka panjang untuk pembayaran sewa di masa depan, tidak dilaporkan
di neraca. Beban sewa akan dilaporkan pada laporan laba rugi.
AKUNTANSI OLEH LESSOR
Tiga keunggulan penting bagi lessor
adalah sebagai berikut :
- Pendapatan Bunga
- Insentif Pajak
- Nilai Residu yang Tinggi
Ekonomi Leasing
Lessor menentukan jumlah sewa,
berdasarkan tingkat pengembalian – suku bunga implisit yang dibutuhkan untuk
menjustifikasi leasing aktiva. Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam
menentukan tingakat pengembalian adalah posisi kredit lessee, lamanya lease,
dan status nilai residu (dijamin vs tidak dijamin).
Klasifikasi Lease oleh Lessor
Dari sudut pandang lessor, semua
lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi sebagai berikut :
a)
Lease Operasi
b)
Lease pembiayaan langsung
c)
Lease jenis penjualan
Kriteria Kapitalisasi (Lessor)
Kelompok I
- Lease mengalihkan kepemilikan properti kepada lessee.
- Lease mencakup opsi pembelian dengan harga khusus.
- Jangka waktu lease sama dengan 75% atau lebih dari estimasi umur ekonomis properti yang dilease.
- Nilai sekarang dari pembayaran lease minimun (kecuali biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang dilease.
Kelompok II
- Ketertagihan pembayaran yang diperoleh dari lessee dapat diprediksi secara layak.
- Tidak ada ketidakpastian yang penting diseputar jumlah biaya yang tidak dapat dibayarkan kembali meskipun telah dikeluarkan oleh lessor menurut lease (pelaksanaan lessor secara substansi telah selesai atau biaya masa depan dapat diprediksi secara layak).
Metode Pembiayaan Langsung (Lessor)
Lease
yang pada hakekatnya adalah pembiayaan atas pembelian aktiva oleh lessee
mengharuskan lessor mengganti aktiva yang dilease dengan ”piutang pembayaran
lease.” Informasi yang dibutuhkan untuk mencatat lease pembiayan langsung (direct financing lease) ditunjukkan pada
pembahasan berikut :
Penghitungan investasi kotor (piutang
pembayaran lease) sering membingungkan karena ketidakpastian mengenai bagaimana
memperhitungkan nilai residu. Ingat bahwa ”pembayaran lease minimum” mencakup :
a)
Pembayaran lease (tidak termasuk biaya executory)
b)
Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada)
c) Nilai residu yang dijamin (jika ada)
d) Denda atau penalti atas kegagalan untuk
memperbaharui (jika ada)
Pendapatan bunga diterima di
muka diamortisasi ke pendapatan sepanjang jangka waktu lease dengan
mengaplikasikan metode bunga efektif. Jadi, tingkat pengembalian yang konstan
dihasilkan atas investasi bersih dalam lease.
Dengan menggunakan data dari
ilustrasi terdahulu, presentasi berikut menggambarkan perlakuan akuntansi untuk
lease pembiayaan langsung. Informasi yang relevan bagi Lessor Company dalam
akuntansi untuk transaksi lease ini adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu lease adalah 5 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2002, tidak dapat dibatalkan , dan membutuhkan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap tahun, pembayaran termasuk $2.000 biaya executory(pajak properti).
- Peralatan memiliki biaya $100.000 bagi Lessor Company, nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000,estimasi umur ekonomis selama 5 tahun dan tidak ada nilai residu.
- Tidak ada biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk negosiasi dan menutup transaksi lease.
- Lease tidak memiliki opsi untuk memperbaharui kontrak dan peralatan dikembalikan ke Lessor Company pada akhir masa lease.
- Ketertagihan dapat dijamin dan tidak ada biaya tambahan (dengan pengecualian pajak properti yang ditagih dari lessee) yang harus dikeluarkan oleh lessor.
- Lessor Company menentukan pembayaran lease tahunan untuk menjamin tingkat pengembalian 10% (suku bunga implisit) atas investasnya.
Lease tersebut memenuhi
kriteria klasifikasi sebagai lease pembiayaan langsung karena (1) jangka waktu
lease melebihi 75% estimasi umur ekonomis peralatan, (2) nilai sekarang dari
pembayaran lease minimum melebihi 90% nilai wajar peralatan,(3) ketertagihan
pembayaran dipastikan secara layak, dan (4) tidak ada biaya tambahan yang harus
dikeluarkan oleh Lessor Company.
Investasi bersih dalam lease pembiayaan langsung adalah
$100.000,yaitu investasi kotor sebesar $119.908,10 dikurangi pendapatan bunga
diterima di muka sebesar $19.908,10.
Lease aktiva,
piutang, dan pendapatan bunga diterima di muka dicatat per
1 Januari 2002 (awal lease) sebagai berikut :
Piutang Pembayaran Lease 119.908,10
Peralatan 100.000,00
Pendapatan
Bunga Diterima di Muka 19.908,10
Pada
tanggal 1 Januari 2002 , ayat jurnal untuk mencatat penerimaan pembayaran lease
tahun pertama adalah sebagai berikut :
Kas
25.981,62
Piutang
Pembayaran Lease 23.981,62
Beban/Hutang
Pajak Properti 2.000,00
Pada
tanggal 31 Desember 2002, pendapatan bunga yang diperoleh selama tahun pertama
diakui dengan ayat jurnal berikut :
Pendapatan bunga diterima di muka-lease 7.601,84
Pendapatan
Bunga – lease 7.601,84
Ayat
jurnal berikut mencatat penerimaan pembayaran lease tahun kedua dan pengakuan
pendapatn bunga :
1 Januari 2003
Kas 25.981,62
Piutang
Pembayaran Lease 23.981,62
Beban/Hutang
Pajak Properti 2.000,00
31
Desember 2003
Pendapatan
Bunga Diterima di Muka – Lease 5.963,86
Pendapatan
Bunga- Lease 5.963,86
Metode Operasi (Lessor)
Menurut
metode operasi penerimaan sewa oleh lessor dicatat sebagai pendapatan sewa.
Aktiva yang dilease disusutkan dalam cara yang biasa, di mana beban penyusutan
periode berjalan ditandingkan dengan pendapatan sewa.Jumlah pendapatan yang
diakui dalam setiap periode akuntansi berjumlah sama (dasar garis lurus) tanpa
memandang ketentuan atau provisi lease, kecuali dasar lain yang sistematis dan
rasional lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat itu diperoleh dari
aktiva yang dilease.
Untuk
mengilustrasikan metode operasi, asumsikan bahwa lease pembiayaan langsung yang
diilustrasikan di atas tidak memenuhi kualifikasi sebagai lease modal dan
karenanya, diperhitungkan sebagai lease operasi . Ayat jurnal untuk mencatat
penerimaan sewa, dengan asumsi beban pajak properti $2.000, adalah sebagai berikut
:
Kas 25.981,62
Pendapatan
Sewa 25.981,62
Penyusutan
dicatat oleh lessor sebagai berikut (dengan asumsi metode garis lurus digunakan
, biaya perolehan $100.000, dan umur manfaat 5 tahun.) :
Beban Penyusutan – Peralatan yang
Dilease 20.000
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan yang Dilease 20.000
Jika
pajak properti, asuransi , pemeliharaan, dan biaya operasi lainnya selama
setahun adalah kewajiban lessor, maka biaya-biaya ini dicatat sebagai beban
yang dapat dibebankan ke pendapatan sewa kotor.
MASALAH – MASALAH AKUNTANSI KHUSUS
Karakteristik
perjanjian lease yang mengakibatkan masalah akuntansi yang unik adalah :
- Nilai Residu
- Lease jenis penjualan (lessor)
- Opsi pembelian dengan harga khusus
- Biaya langsung awal
- Lancar vs tidak lancar
- Pengungkapan
Nilai Residu
Nilai Residu adalah estimasi nilai wajar dari
aktiva yang dilease pada akhir masa lease.
Dijamin vs. Tidak Dijamin
Nilai residu dapat dijamin atau tidak dijamin oleh
lessee. Jika lessee setuju untuk membayar setiap kekurangan di bawah jumlah
yang ditetapkan yang akan diterima oleh lessor berupa nilai residu pada akhir
masa lease, maka jumlah yang ditetapkan tersebut adalah nilai residu yang
dijamin (guaranteed residual value).
Pembayaran Lease
Nilai residu yang dijamin menurut definisinya
memiliki jaminan realissi yang lebih besar daripada nilai residu yang tidak
dijamin. Sebagai akibatnya, lessor dapat menyesuaikan pembayaran lease karena
kepastian pemulihan semakin meningkat.